Pengertian Baptis menjadi perdebatan baik secara definisi maupun dalam praktek Baptisan dalam gereja-gereja. Pengertian Baptis (Yunani: Baptizo) sendiri dalam Alkitab memiliki beberapa pengertian Mencuci, membersihkan, membasuh (Markus 7:4; Lukas 11:38; Ibrani 9:10, 19, 21), Dicelupkan, Ditenggelamkan (Matius 26:23). Dari beberapa ayat di atas dapat ditarik pengertian bahwa baptisan adalah tanda, simbol, ritual/kegiatan yang menunjuk pada pertobatan, pembersihan, pembasuhan dari yang kotor, tidak bersih, dosa.
Dalam Matius 3:16 Setelah Yesus keluar dari air maka turunlah Roh Kudus seperti burung merpati (dove) atas-Nya.
"Kai baptistheis de o Iesous anabe euthus anebe apo tou udatos kai idou ...."
Ada penafsir mengatakan bahwa kata "air" menunjuk pada "sungai" karena kata sebelumnya menggunakan "apo" yang menunjuk pada "sungai - tempat". Memang dalam bahasa Yunani, kata "apo" dapat menunjuk pada tempat, tetapi tidak hanya itu. Kata "apo" dapat juga menunjuk pada waktu (time) atau hubungan (relation), bandingkan dengan Strong's Hebrew and Greek Dictionaries.
Menurut pemikiran saya, kato "apo" dalam teks ini, lebih baik menunjuk pada "hubungan (relation) waktu (time) dari kejadian/peristiwa".
Alasannya adalah pada kata sebelumnya menggunakan kata Yunani "Baptistheis" berbentuk Aorist Nominative (deskripsi, menjelaskan kegiatan yang telah terjadi), dan hal ini diperkuat dalam Greek New Testament Variants ada penambahan kata "Kai (dan)" sebelum kata Baptistheis". Dalam versi Greek New Testament Wescott and Hort, kata "kai" dalam awal kalimat tidak ada karena sumber text yang berbeda, walaupun demikian kata "Baptistheis" sendiri menunjukkan waktu kegiatan/peristiwa yang telah terjadi.
Selain itu, apabila ada dua kata "kai" dalam sebuah kalimat, maka kata "kai" pertama dapat diterjemahkan "when (ketika)". Jadi apabila digabung dapat diterjemahkan: "Ketika setelah dibaptis"
Dan dilanjutkan kata "de" berbentuk konjungsi (kata sambung) diterjemahkan "tetapi, juga, sekarang" yang juga menunjukkan pada "waktu". Kata "Kai Baptistheis de" berarti ketika dibaptis, pada waktu itu juga.
Selanjutnya, "o Iesous (Yesus) euthus (segera-soon/straightway) naik/bangkit-go up/ascend/araise (kata Yunani "anebe" berbentuk Second Aorist Active - Kegiatan yang telah terjadi); kata "apo" diterjemahkan keluar dari/dari (out of/from), "tou udatos" diterjemahkan air itu (the water). Memang bahwa baptisan itu dilakukan di Sungai Yordan. Tetapi maksud penulis bahwa penulisan itu menunjuk pada airnya seperti yang tertulis pada ayat sebelumnya dimana Yohanes membaptis dengan air (Matius 3:11).
Kemudian dilanjutkan dengan kata "Kai (dan)"........... yang menjelaskan bahwa kegiatan itu tidak terpisah dengan kegiatan sebelumnya.
Jika diterjemahkan secara bebas: "Ketika setelah dibaptis, Yesus segera naik keluar dari air itu dan ......". Jadi penafsiran dari kata "air itu (tou udatos)" memang lebih tepat dari pada "sungai itu", karena kurang tepat jika diterjemahkan "keluar dari sungai" karena dihubungkan dengan pengertian baptisan Yohanes (Matius 3:11). Dalam peristiwa Yesus lebih dari itu, dimana Baptisan terlihat dengan dia segera naik/bangkit keluar dari air dan langit terbuka dan Roh Kudus turun atasnya.
Kesimpulannya: Baptisan dalam Matius 3:16, menunjukkan bahwa Baptisan ditandai dengan Yesus segera (masuk dan) naik/bangkit keluar dari air itu dan langit terbuka dan Roh Kudus Turun seperti burung merpati. Dengan kata lain, bahwa baptisan merupakan kesediaannya disucikan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Hal ini tidak dapat dipisahkan dan sesuai dengan ucapan Yohanes Pembaptis pada ayat sebelumnya di Matius 3:8.
Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa baptisan itu sebagai tanda pertobatan (Matius 3:11) yang terlihat dari hasil buah pertobatan (Matius 3:8), bukan ritual/bentuk kegiatannya.
Hasil pertobatan berbuah ketika Roh Kudus turun atas orang yang bertobat, sama yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam surat Galatia 5:22-23 tentang buah Roh, karena Kerajaan Allah sudah dekat (Matius 3:2). Orang yang melakukan pertobatan berada dalam pemerintahan/dipimpin Allah, Allah yang berkuasa atasnya, hal ini terlihat dengan Roh Kudus yang turun atasnya.
Permasalahannya adalah apakah setiap orang yang dibaptis adalah orang yang bertobat dan dipimpin oleh Roh Kudus? Kalau orang yang dibaptis belum bertobat dan dipimpin oleh Roh Kudus, maka apa fungsi dari ritual baptisan memakai percik/diselam/bendera/lainnya? Bukan hal ini tidak ada artinya. Maksudnya saya bukannya ritual baptisan tidak diperlukan, ritual baptisan tetap diperlukan, tetapi esensi dari baptisan seperti yang dimaksud dalam Matius 3:16 itulah yang lebih penting, yaitu baptisan adalah pertobatan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Pertobatan dan dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup dalam pemerintahan Allah dan menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23).
Fides Quaerens Intellectum.
Sumber Pustaka:
1. Strong's Hebrew and Greek Dictionaries
2. Greek New Testament - Wescott and Hort
Dalam Matius 3:16 Setelah Yesus keluar dari air maka turunlah Roh Kudus seperti burung merpati (dove) atas-Nya.
"Kai baptistheis de o Iesous anabe euthus anebe apo tou udatos kai idou ...."
Ada penafsir mengatakan bahwa kata "air" menunjuk pada "sungai" karena kata sebelumnya menggunakan "apo" yang menunjuk pada "sungai - tempat". Memang dalam bahasa Yunani, kata "apo" dapat menunjuk pada tempat, tetapi tidak hanya itu. Kata "apo" dapat juga menunjuk pada waktu (time) atau hubungan (relation), bandingkan dengan Strong's Hebrew and Greek Dictionaries.
Menurut pemikiran saya, kato "apo" dalam teks ini, lebih baik menunjuk pada "hubungan (relation) waktu (time) dari kejadian/peristiwa".
Alasannya adalah pada kata sebelumnya menggunakan kata Yunani "Baptistheis" berbentuk Aorist Nominative (deskripsi, menjelaskan kegiatan yang telah terjadi), dan hal ini diperkuat dalam Greek New Testament Variants ada penambahan kata "Kai (dan)" sebelum kata Baptistheis". Dalam versi Greek New Testament Wescott and Hort, kata "kai" dalam awal kalimat tidak ada karena sumber text yang berbeda, walaupun demikian kata "Baptistheis" sendiri menunjukkan waktu kegiatan/peristiwa yang telah terjadi.
Selain itu, apabila ada dua kata "kai" dalam sebuah kalimat, maka kata "kai" pertama dapat diterjemahkan "when (ketika)". Jadi apabila digabung dapat diterjemahkan: "Ketika setelah dibaptis"
Dan dilanjutkan kata "de" berbentuk konjungsi (kata sambung) diterjemahkan "tetapi, juga, sekarang" yang juga menunjukkan pada "waktu". Kata "Kai Baptistheis de" berarti ketika dibaptis, pada waktu itu juga.
Selanjutnya, "o Iesous (Yesus) euthus (segera-soon/straightway) naik/bangkit-go up/ascend/araise (kata Yunani "anebe" berbentuk Second Aorist Active - Kegiatan yang telah terjadi); kata "apo" diterjemahkan keluar dari/dari (out of/from), "tou udatos" diterjemahkan air itu (the water). Memang bahwa baptisan itu dilakukan di Sungai Yordan. Tetapi maksud penulis bahwa penulisan itu menunjuk pada airnya seperti yang tertulis pada ayat sebelumnya dimana Yohanes membaptis dengan air (Matius 3:11).
Kemudian dilanjutkan dengan kata "Kai (dan)"........... yang menjelaskan bahwa kegiatan itu tidak terpisah dengan kegiatan sebelumnya.
Jika diterjemahkan secara bebas: "Ketika setelah dibaptis, Yesus segera naik keluar dari air itu dan ......". Jadi penafsiran dari kata "air itu (tou udatos)" memang lebih tepat dari pada "sungai itu", karena kurang tepat jika diterjemahkan "keluar dari sungai" karena dihubungkan dengan pengertian baptisan Yohanes (Matius 3:11). Dalam peristiwa Yesus lebih dari itu, dimana Baptisan terlihat dengan dia segera naik/bangkit keluar dari air dan langit terbuka dan Roh Kudus turun atasnya.
Kesimpulannya: Baptisan dalam Matius 3:16, menunjukkan bahwa Baptisan ditandai dengan Yesus segera (masuk dan) naik/bangkit keluar dari air itu dan langit terbuka dan Roh Kudus Turun seperti burung merpati. Dengan kata lain, bahwa baptisan merupakan kesediaannya disucikan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Hal ini tidak dapat dipisahkan dan sesuai dengan ucapan Yohanes Pembaptis pada ayat sebelumnya di Matius 3:8.
Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa baptisan itu sebagai tanda pertobatan (Matius 3:11) yang terlihat dari hasil buah pertobatan (Matius 3:8), bukan ritual/bentuk kegiatannya.
Hasil pertobatan berbuah ketika Roh Kudus turun atas orang yang bertobat, sama yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam surat Galatia 5:22-23 tentang buah Roh, karena Kerajaan Allah sudah dekat (Matius 3:2). Orang yang melakukan pertobatan berada dalam pemerintahan/dipimpin Allah, Allah yang berkuasa atasnya, hal ini terlihat dengan Roh Kudus yang turun atasnya.
Permasalahannya adalah apakah setiap orang yang dibaptis adalah orang yang bertobat dan dipimpin oleh Roh Kudus? Kalau orang yang dibaptis belum bertobat dan dipimpin oleh Roh Kudus, maka apa fungsi dari ritual baptisan memakai percik/diselam/bendera/lainnya? Bukan hal ini tidak ada artinya. Maksudnya saya bukannya ritual baptisan tidak diperlukan, ritual baptisan tetap diperlukan, tetapi esensi dari baptisan seperti yang dimaksud dalam Matius 3:16 itulah yang lebih penting, yaitu baptisan adalah pertobatan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Pertobatan dan dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup dalam pemerintahan Allah dan menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22-23).
Fides Quaerens Intellectum.
Sumber Pustaka:
1. Strong's Hebrew and Greek Dictionaries
2. Greek New Testament - Wescott and Hort
Tidak ada komentar:
Posting Komentar