Penulisan artikel ini diusahakan sebagai penyelidikan dan pembelajaran untuk lebih memperdalam materi dan wawasan tentang Roh Kudus, sehingga tulisan yang telah dihasilkan ini dapat memperkaya dan memberikan pendalam kepada setiap orang percaya baik dari kalangan kaum akademisi, kaum pelayan-pelayan Tuhan, maupun kaum awam. Tulisan ini diambil dari sumber-sumber tulisan yang membahas tentang Roh Kudus, seperti seperti tulisan Lockyer, Marsh, Dale Remarks, Jowett, dll.
Bab Satu: Pendekatan Terhadap Tema.
Bab ini diawali dengan penjelasan mengenai guru-guru dan penulis agama dikesankan oleh kenyataan bahwa kekristenan dimanapun timbul kegairahan yang lebih secara pengetahuan yang komprehensif dari kepribadian dan karya Roh Kudus. Hal ini menjadi mungkin bahwa ada sebuah rasa kebutuhan dan ketidakcukupan yang dikarenakan banyaknya permintaan akan keterangan yang lebih tentang Roh Kudus. Mereka ingin mengerti bagaimana kepenuhan Roh dapat diterima dan disimpan.
Di banyak kasus, ada kesalahan konsep-konsep dalam memperhatikan Roh Kudus dan penolakan terhadap karya-Nya bertanggung jawab karena kelemahan dan ketidak efektifan dalam kehidupan dan pelayanan Kristen. Jika hanya Roh datang kepada milik kepunyaan-Nya, hidup menjadikan kaya dalam kepenuhan buah-buah dan memberikan bau harum dengan wangi Kristus. Oleh kenyataan semua itu bahwa tiga pribadi dari Trinitas untuk kita, kenyataan dari janji Allah menjadi faktor-faktor kuasa.
Semua dari kita mampu untuk mengetahui dengan absolut meyakinkan kenyataan-Nya tinggal hadir, memberikan energi kehidupan, dan kuatan yang menyucikan, bahkan walaupun opini-opini kita sebagai yangasli dan teori Roh Kudus hadir dalam jiwa yang berbeda dari setiap orang percaya.
Kebutuhan Studi
Mahasiswa yang belajar sejarah gereja mempunyai poin bahwa kebenaran kembar dari Roh Kudus dan dari Tuhan kita telah mengembalikan gereja yang terhilang untuk masa yang lama. Meskipun pemulihan, pendeklarasian, dan tentunya kepercayaan dari para Rasul dan permulaan Bapa-Bapa gereja, mereka telah kehilangan visi selama abad kegelapan ketika gereja hampir dipengaruhi Gereja Katolik Roma.
Roh bertindak melipatgandakan bersekutu dengan ”berkat pengharapan” sekarang dilihat sebuah tepat yang menonjol di orang-orang percaya yang mempunyai teologi injili, mengucapkan terima kasih pada usaha mendidik rohani-berpikir sepanjang 150 tahun terakhir.
Dan, hal tersebut akan di teliti, di sana kebenaran ganda bangkit atau jatuh bersama. Jika kita menolak satu, kita membuang lainnya. Dalam volume monumentalnya di Christian Doctrine, Dale Remarks menuliskan, ”Ada beberapa yang tidak ditemukan pada saat kedatangan Kristus yang baru dan sesuatu luar biasa dalam sejarah dari empat tahap kedatangan Roh Kudus yang juga baru dan sesuatu luar biasa dalam sejarah kita, dan kedatang Kristus itu dibuat perbedaan yang tidak terbatas dalam kehidupan manusia. Hal ini memberikan imperatif terhadap pemahaman kebenaran dari Roh, seperti:
Pertama, Karena hal itu adalah kebenaran yang terlupakan. Meskipun kita mempunyai volume lebih maka telah pernah sebelum menjelaskan secara rinci anugerah dan karunia-karunia Roh, saya takut bahwa setiap pencerahan amat penyayangkan mayoritas terbesar dari kekristenan, Roh yang lain.
Kedua, Karena hal itu adalah kebenaran yang disalahartikan. Apakah kita tidak menyatakan bahwa tidak ada aspek lain dari kebenaran Alkitab, jadi disalahartikan sebagai pelayanan Roh? Kesunyisenyapan yang mengakhiri kekacauan-alasan yang mengacaukan dalam musibah yang ada dalam hati dan roh-karena ini disebabkan kekurang mengertian.
Ketiga, Karena hal tersebut karena kesesatan terhadap kebenaran. Aspek ini muncul keluar dari satu pemikiran, karena ketidakmengertian dan kesesatan akan pecahnya persekutuan.
Yesus yang lain. Itu menjadi bukti yang jelas pada Paulus dan jemaat Korintus bahwa Yesus melakukan pengajaran yang salah di Galatia dan Korintus bukan Yesus yang mereka ketahui-bukan juruselamat dari dunia yang terhilang ini. Dan Yesus yang hadir pada dunia modern ini, indah, dan kudus merskipun Dia mungkin masih juga tukangkayu dari Galilea, bukan Kristus yang Tuhan membantu bersama semua hak preogrtif keilahian.
Belajar Dari Roh. Tuhan kita menyatakan pengabdian Roh yang berbeda pada pengajaran manusia, seperti Dia mengindikasikan dalam pasal sebelumnya. ”Dia berbicara pada diriNya sendiri (Yoh. 7:19).
Studi Tentang Roh Kudus. Apa yang dapat dipelajari tentang Roh Kudus? Beberapa hal yang dapat kita tangkap dari yang ditulis oleh Lockyer adalah:
Kesetiaan. Kesetian merupakan yang Roh Kudus ajarkan kepada kita, seperti Tuhan Yesus telah taat kepada Bapa, demikian juga dengan Roh Kudus mengajarkan kita untuk taat (Mat. 7:6).
Dependently.Bahwa kita harus bertahan terhadap segala cobaan atau tantangan. Dalam 1 Korintus 2:9-16, Paulus mengingatkan pada kita bahwa kebenaran tanpa secara langsung bantuan kebenaran dari Roh Kudus pada Kebenaran Dirinya sendiri.
Bab Dua: Pribadi Roh Kudus
Suatu usaha untuk mengetahui Roh Kudus, bahkan seperti Dia mengetahui, kita semharusnya mencari setelah kebenaran sesuai pada Pribadi yang Kudus dalam diriNya sendiri. Pemahaman kerohanian tergantung atas secara langsung dan tidak berkesudahan berserah pada kebenaran yang dinyatakan. Tentunya, Alkitab tidak berhenti membuktikan realitas Roh Kudus, tetapi menyederhanakan keadaan yang nyata. Lagipula beberapa kesalahan, lainnya menolak atau kurangnya berpikir, menerapkan pronouns neuter pada ”Nya”.
(1) Dia adalah bagian esensi dari penyataan ilahi. Melihat yang ada di Alkitab mengenai inspirasi ilahi, Roh Kudus sebagai penulisnya sebagian besar mengatakan tentang diriNya sendiri. (2) Dia adalah agen langsung antara surga dan bumi dalam Injil ini. Roh Kudus melakukan tugas suci menerapkan penebusan pada orang-orang berdosa yang percaya dan membuat orang percaya menjadi kudus. Dia memutuskan orang dari dosa, meregenerasi, menyucikan, mengajar, mebimbing, dan menginspirasikan kita. (3) Dia adalah administrator pada urusan-urusan gereja-gereja. Aspek karya Roh Kudus ini menguatkan tekanan dalam tindakan. Jika gereja-gereja dikontrol saat ini oleh Roh Kudus seperti zaman para rasul, kehidupan dan karya mereka mengadakan revolusi dalam segala bidang. (4) Dia adalah pribadi, bukan bersifat pribadi. Kesalahan memandang Roh Kudus dalam sifat pribadi merupakan cara yang dapat menjadi penelusuran kembali ke 3 abad yang lalu, ketika teori yang pertama, yaitu Roh Kudus tidak lebih pengaruh, penggunaan energi ilahi dan kuasa, dan pancaran dari Allah. Setiap kesalahan telah berkelanjutan bersama gereja dan menempatkan posisi orang-orang modern, sebaik sedikit pengakuan ortodoks dari gereja Kristen. (5) Dia menghadirkan kembali dalam syarat-syarat penting. Hubungan kita kemudian, seperti Dr. Jowett mengingatkan kita, ”bukan dengan ’sesuatu’ tetapi dengan tubuh; bukan dengan kekuatan tetapi dengan Roh; bukan dengan sesuatu tetapi denganNya. Dan ini memimpin kita pada keyakinan bahwa kita seharusnya sama menghormati tiap-tiap dari tiga pribadi yang sejajar terdeskripsi dalam berkat Trinitas. Ketika Kis 19:2, memperhatikan persaman pada kuas pribadi. Kemudian itu ermupakan esensi mengingat bahwa ketikaAlkitab berbicara dari Roh daripada pribadiNya yangkeduanya mempunayi tekanankan. (6) Kudus. Mengapa pribadi Roh Kudus adalah kudus? Karena dia meruapakan esensi kudus dalam karakter, Dia datang dari Allah yang kudus, Dia dalam dunia menghadirkan keselamatan yang kudus, dan Dia berusaha mentransformasi kita menjadi umat yang kudus dan memajukan semua dalam kehidupan suci melalui jiwa dan perintahNya. (7) Roh. Penghibur merupakan sebutan ”Roh”, selain itu hubungan antara Bapa dan Anak diekspresikan oleh Roh. Dia disebut dengan Roh Allah dan Roh Kristus. (8) Pribadi ketiga dari Trinitas. Fungsi hubungan dari Bapa, Anak, dan Roh dapat diekspresikan demikian: Allah Bapa adalah sumber yang sebenarnya dari segala sesuatu (Kej 1:1). Allah Anak mengikuti dalam pewayuan yang diberikan (Yoh. 5:22-27).
Bukti-Bukti dari kepribadianNya.
Dalam menjelaskan bukti-bukti dari kepribadian Roh Kudus, Handley Moule’s yang mengatakan, ” tidak pernah saya melupakan untuk memperoleh kepercayaan iman dan damai yang datang ke jiwaku sendiri tidak lama setelah penentuan pertama dan melihat salib Tuhan sebagai korban pendamaian orang berdosa, dari kelebihan kecerdasan dan kesadaran menahan atas yang hidup dan oknum pribadi yang sangat ramah itu Roh Kudus, melalui anugerah jiwa yang mendapatkan berkat itu. Itu merupakan tanda kebangunan baru ke dalam kasih Tuhan.
Opini mungkin berbeda sebagai keaslian dan teori tentang kehadiran Roh dalam jiwa. Tetapi kita dapat menjadi sempurna sebagai kenyataan dan kuasaNya. Beberapa teori tersebut adalah: (1)Roh memiliki elemen krpribadian yang benar. (2) Hati Roh. (3) Pikiran Roh. (4) Kehendak Roh. (5) Roh diterima sebagai pribadi Kristus. (6) Roh tidak mengurusi untuk membuktikan kepribadianNya. (7) Perbuatan-perbuatan Roh juga dilakukan oleh satu pibadi. Di sini ada beberapa contoh, dimana Roh Kudus dapat lakukan, yaitu: Dia dapat mencari (! Kor. 2:10), Dia dapat berbicara (Wah. 2:7; 1 Tim. 4:1), Dia dapat menangis (Gal. 4:6), Dia dapat berdoa (Rom. 8:26), Dia dapat bersaksi (Yoh. 15:26, 27), Dia dapat mengajar (Yoh. 14:26; 16:12-14; Neh. 9:20), Dia dapat memimpin (Rom. 8:14), Dia dapat memerintah (Kis. 16: 6, 7).
Apa yang Allah sebut diriNya adalah penyataan dari Dia. Oleh karena itu, dalam nama Roh Kudus kita mempunyai karya penyataan dari karakter dan karyaNya.
I. Nama dan titel dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama ada sembilan puluh referensi langsung pada Roh Kudus, yang mana Dia menerima delapan belas titel yang berbeda, yang dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Dalam ekpresi hubunganNya dengan Allah, yaitu Roh Allah (13 kali), Roh Tuhan (23 kali), Roh Tuhan Allah (1 kali), Roh (14 kali), RohKu (13 kali), RohMu (4 kali), RohNya (6 kali).
2. Dalam ekspresi karakterNya, yaitu Roh baikMu (1 kali), Roh pembebas (1 kali), Roh KudusMu (1 kali), Roh KudusNya (2 kali), Roh baru (2 kali).
3. Dalam ekpresinya mengatur manusia, yaitu: Roh yang bijaksana (3 kali), Roh atas Musa (2 kali), Roh yang mengerti (1 kali), Roh yang pembimbing dan penguat (1 kali), Roh pengetahuan dan takut akan Allah (1 kali), Roh anugerah dan pengantar (1 kali), Roh yang membakar (1 kali), suara dari Yang Perkasa (1 kali), suara Tuhan (1 kali), nafas dari yang perkasa (1 kali).
II. Nama dan titel dalam Perjanjian Baru. Lockyer mengutip tulisan MacGregor yang mengklasifikasikan 283 pesan dalam Perjanjian Baru yang secara langsung menunjuk Roh Kudus. Tiga puluh sembilan model berbeda yang ditawarkan pada diri Roh, yang dapat dibagi dalam lima kelompok terpisah, yaitu:
1. Nama-nama yang mengekspresikan hubunganNya dengan Allah Bapa, yaitu: Roh Allah (12 kali), Roh Tuhan (15 kali), RohKu (3 kali), RohNya (3 kali), Janji dari Bapa (1 kali), Janji dari Bapaku (1 kali), karunia Tuhan (1 kali), RohNya yang membangkitkan Yesus (1 kali), Roh yang adalah Allah (1 kali), Roh Tuhan kita (1 kali), Roh dari Allah yang hidup (1 kali), Roh Kudus Allah (1 kali), Roh yang Dia berikan pada kita (1 kali), Roh BapaMu (1 kali), Kuasa dari yang maha tinggi (1 kali).
2. Nama-nama yang mengekspresikan penyataanNya pada Allah Anak, yaitu: Roh Kudus (2 kali), Roh Yesus (1 kali), Roh Yesus Kristus (1 kali), Roh AnakNya (1 kali), Penghibur lain (1 kali).
3. Nama-nama yang mengekspresikan esensi keilahian yang dimilikiNya, yaitu: Roh (99 kali), Roh yang sama (6 kali), Satu Roh (5 kali), Roh abadi (1 kali), tujuh Roh (4 kali).
4. Nama-nama yang membentuk esensi karakter yang dimilikiNya, yaitu: Roh yang Kudus (73 kali), Roh Kudus (17 kali), satu Roh (1 kali).
5. Nama-nama yang membentuk hubunganNya dengan umat Allah, yaitu: Roh kebenaran (4 kali), Penghibur (3 kali), Roh kekudusan (1 kali), Roh kehidupan (1 kali), Roh adopsi (1 kali), Roh iman (1 kali), Roh pujian (1 kali), Roh kebijaksanaan dan pewahyuan (1 kali), Roh kuasa dan pemuridan ( 1kali), Roh anugerah (1 kali), Roh yang mana Dia membuat tinggal dalam kita (1 kali), Roh kemuliaan (1 kali), mengurapi (2 kali).
Apa kemegahan yangdipersiapkan dari titel dan penunjuk tersebut. Kebenaran, Roh dapat mengatakan dari diriNya sendiri, ”Dalam volume buku-buku tersebut ditulis olehKu (Maz. 40:7). Hal ini sebagai kebenaranNya, sebagai dari Kristus Dia dimuliakan. Jika kita hidup secara kepenuhan Roh seperti yang tertulis dalam Alkitab, apa yang membedakan orang-orang Kristen adalah kita menjadi.
Bab Ketiga: Keilahian Roh
Alkitab menuliskan jangan berhenti membuktikan pribadi lain atau keilahian Roh Kudus. Dimana pun, setiap kebenaran terekspresi secara jelas dan konstan tersisip bahwa manusia seharusnya kebutaan dirindukan atau ditolaknya. Bebrapa hal ini di bawah ini menjelaskan tentang keilahian Yesus.
Roh mengklaim sebagai Allah. Seringkali kombinasi pesan ditekankan pada kesamaan pribadi dalam ke-Allah-an. Di sini contohnya adalah kombinasi yang membalut Bapa, Anak, dan Roh (Yes. 6:8-10, Yoh, 12:39-41; Kis. 28:25-27). Bukti selanjutnya yang sama dapat diusut melalui perbandingan Yeremia 31:31-34 dengan Ibrani 10:15-16; Keluaran 16:7 dengan Ibrani 3:7-9; Keluaran 16:7 dengan 2 Korintus 3:17-18. Dimana kata TUHAN dicetak dengan kapital yang berarti ”Yehova” (Imam. 1:1).
Roh berbagi atribut Bapa dan Anak. Melalui atribut-atribut kita mengartikan kualitas dan properti apa saja pada keilahian. Lockyer menuliskan ada beberapa keilahian yang dimiliki, yaitu:
Abadi, ”Roh abadi” (Ibr. 9:14), sebagai satu yang abadi, Dia bukanpencipta, dan sebagai bukan pencipta adalah ilahi. ”Abadi” berarti tanpa permulaan atau akhir dari eksistensi.
Kemahahadiran, prefix dari kata omni signifikan dengan kata ”semua”. Kualitas ini mengindikasikan bahwa pemilik kuasa yang hadir dimana pun di semua waktu. Roh, bagaimanapun, dalams emua irang percaya dimanapun (Maz. 139:7-10).
Kemahatahuan, Di sana tidak ada dalam dan tentang Allah bahwa Roh tidak dapat mengetahui. Hanya Allah dapat mencari lebih dalam dari Allah. Semua itu berkenaan dengan Allah, Kristus, setan, manusia, surga, dan bumi diketahui Roh (1 Kor. 2:10, band. Yes. 40:13-14; Rom. 8:26-27).
Kemahakuasaan, hanya Allah yang dpaat melakukan segala sesuatu menjadi mungkin. Kuasa Roh adalah kuasa Allah, satu yang maha kuasa (Wah. 19:6). Kristus menundukkan setan dengan Roh Allah (Mat. 12:28).
Kekudusan, adalah tanda yang ditekankan dari keilahian, yang kualitas mengatributkan Roh yang sama selama seribu tahun dalam penulisan Alkitab, sebagai contoh, ”Allah Roh Kudus” (Ef. 4:30). Dan sebagai Satu yang kudus, Dia sendiri dapat membuat kita menerima kekudusan ilahi.
Mengetahui masa lalu, Keilahian hanya dapat diketahui pada akhir dari permulaan atau memiliki pengetahuan sesuatu sebelum itu terjadi. Dan Roh ”mengetahui masa lalu” dibuktikan oleh penyataan Petrus (Kis. 1:16).
Kekuasaan, melalui kekuasaan, atau hubungan yang intim dengan Tuhan, kita mengambil keputusan melengkapi keputusan mendikte. Para rasul mengakui preogratif keilahian ini bahwa Roh manifestasi: ”Roh Tuhan”, ”Roh iman” (2 Kor. 3:17, 18; Wah. 2:7).
Tugas-tugas Roh hanya mungkin dilakukan oleh yang ilahi. Keulungan karya ilahi oleh Roh adalah dari bermacam-macam natur. Sebagai pelaksana ke-Allah-an, Roh adalah Allah dalam bertindak. Di antara karya-karyaNya adalah:
Penciptaan, manusia dapat membuat, tetapi hanya Allah yang dapat menciptakan. Kuasa yang kreatif menjadi hak preogratif ilahi; itu dilakukan oleh Roh pada penciptaan.
Inspirasi, dalam Alkitab memakai kata ”inspirasi” yang berarti seseorang yang merupakan instruksi dari ilahi mempengaruhi. Jadi inspirasi oleh Roh adalah Roh yang menghembuskan nafas kebenaran tertentu ke dalam individu, Dia bergairah untuk seseorang mengetahui dan menyatakan.
Regenerasi, seperti Roh kehidupan mampu memberi hidup, Dia membangkitkan materi dan fisik kehidupan pada penciptaan. Dia membawa ke dalam penjadian Allah-Manusia, keunikan hidup dan baik sekali, dan sekarang menghasilkan kehidupan spiritual dalam semua orang yang percaya (2 Kor. 3:6; Rom. 8:11).
Kebangkitan, manusia dapat dikuburkan, tetapi hanya Allah yang dapat membangkitkan (2 Kor. 1:9). Keilahian adalah bukti dalam semua tindakan kebangkitan.
Roh adalah diidentifikasikan bersama Bapa dan Anak. Seperti yang dikutip Lockyer, dalam tulisannya C. I. Scofield yang menuliskan, ”Di sana tidak ada alasan biblika untuk mempercayai dalam keilahian dan keperibadian Allah dan Anak, yang mana bukan hal yang sama itu dibangun dari Roh. ”Bagaimana keuntungan tersebut membekaskan hubungan yang dekat dari Trinitas”.
Karya salib, karena hal tersebut merupakan karya ilahi, penebusan jiwa adalah berharga (lih. Maz. 49:8). Kristus yang menebus kita (1 Kor. 1:30).
Formula baptisan, dalam amanat agung Tuhan kita (Mat. 28:16-20), Dia mengamanatkan murid-muridNya membaptis semua siapa orang yang percaya dalam ”nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”. Semua tiga, kemudian adalah satu, satu dalam keilahian. Kesingularan disini menghadirkan satu Allah dalam tiga pribadi.
Pengakuan iman rasuli, banyak mencintai pengakuan gereja, dengan mana Paulus menutup dua suratnya kepada jemaat Korintus, adalah juga kefasihan dengan kebenaran dari Trinitas.
Kesaksian surga, ada tiga yang dapat dicatat dalam surga, yaitu Bapa, Firman, dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga kesaksian di bumi, yaitu Roh, dan air, dan darah, dan ketiganya dalam satu (1 Yoh. 5:7, 8).
Akses kesatuan, dalam tekanan bahwa orang Yahudi dan gentile adalah satu tubuh dalam Kristus, Paulus menjelaskan kestauan pribadi dari Trinitas. ”Karena melaluiNya (Yesus Kristus) kita (Orang Yahudi dan Gentile) mempunyai akses melalui satu Roh sampai pada Bapa (Ef. 2:18). Kesimpulan dari perenungan ini pada keilahian Roh, dimana kita mencari kesaksian kesamaanNya dengan Bapa dan Anak, itu mungkin kebutuhan yangmengindikasikan bukti subordinasi pada bagianNya. Secara aplikasi praktis subordinasi Roh bukan jauhmencari. Kita seharusnya sebagai subordinasinya sebagai Dia diriNya, pada Bapa dan Anak.
Bab Keempat: Atribut-Atribut Roh
Studi tertutup dari Alkitab menyatakan tiga dispensasi besar atau waktu yang mana satu dari tiga pribadi dalam ke-Allah-an menonjol. Perjanjian Lama dispensasi Bapa. Dalam itu Dia berkarya untuk kita. JanjiNya adalah menyebar dimanapun, dan mereka harus dinyatakan dalam pengalaman. Di Injil kita ada masa dispensasi Anak Allah, yaitu selama Dia hidup bersama dengan kita, serta berjanji mengirimkan pada kita Roh Kudus. Di Kisah Para Rasul dan Surat-surat ditemukan masa dispensasi dari Roh Allah. Hubungan dispensasi Roh Kudus itu dengan Bapa dan Anak yang merupakan satu kepenuhan dan janji.
Aktivitas Dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus juga melakukan karyanya. Karya-karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama adalah bersama dalam penciptaan (referensi pertama karya Roh Kudus terdapat di Kej 1:2), Dia adalah pengatur pencipta manusia (Kej. 1:26), Dia adalah pengatur pencipta dunia binatang (Maz. 104:30; Kej. 1:21), Dia adalah pengatur pencipta dari keindahan (Ay. 26:13; band. 1 Kor. 15:41), Dia adalah pengatur pencipta subtansi (Yes. 32:15; Maz. 104:27), Dia adalah pengatur pencipta istirahat (Maz. 127:2; Yes. 63:14), Dia adalah pengatur pencipta tubuh manusia Kristus (Ay. 14:4; band. Luk. 1:35; Mat. 1:20), Dia adalah pengatur pencipta natur baru (Yoh. 3:6; 1 Pet. 1:22-23; 2 Kor. 5:17), Dia adalah pengatur pencipta gereja (Kis. 20:28; Ef. 2:19-22), Dia adalah pengatur pencipta Alkitab (2 Pet. 1:21; 1 Pet. 1:10-11; 2 Sam. 23:2-3), Dia adalah pengatur pencipta penciptaan baru (Yes. 65:17; 66:22; 2 Pet. 3:12-13; Wah. 21:2), Persekutuan dengan karakter Perjanjian Lama (Kej. 41:38; Kel. 31:3; Bil. 27:18; Neh. 9:30; 1 Pet. 1:20-11), Dilihat sebagai penguasa dan Raja (Kej. 41:39; Bil. 11:17-29; 1 Sam. 10:7-10), Dilihat dalam pelayanan para nabi (Hos. 9:7), Dilihat dalam pelayanan para iman (2 Kor. 20:14; 2 Kor. 24:20), Persekutuan dengan institusi atau organisasi (dalam persekekutuan institusi atau organisasi dapat ditemukan dalam Tabernakel: Kej. 31:1-6; Bait Allah: Zak. 4:6; Persekutuan dengan bangsa-bangsa: Kej 6; Perkakas dari kudus: Neh. 9:20, Yes. 11:2-5)
Pelayanan dan pengajaran Mesias. Yesus menyatakan bahwa murid tidak lebih dari gurunya, dan hamba tdak lebih dari Tuannya (Mat. 10:24). Satu aplikasi dari setiap penyataan adalah bahwa jika Dia membutuhkan pertemuan dengan Roh Kudus, dan membawa Roh ke dalam ketergantungan, kita juga seharusnya sama ketergantungannya atas pribadi ketiga Allah. Kita dapat mengumpulkan bahan-bahan pokok pembahasan sebelum kita mempertimbangkan Roh di pengajaran Tuhan kita, dan Roh Kudus di kehidupan dan penghambaan Tuhan kita. Beberapa hal tersebut adalah: Roh dalam Tuhan kita yang mengajar, Roh berdoa oleh karena Kristus, Roh bernubuat melalui Kristus, Roh memberi melalui Kristus, Roh mempersiapkan karena melalui Kristus, Roh menerima melalui Kristus untuk kita, Roh bersaksi kegembiran Kristus, Roh memberikan kesaksian Kristus, Roh memuliakan Kristus, Hubungan antara Kristus dengan Roh, Roh membelah dunia tentang: dosa, kebenaran, penghakiman, Roh mentransformasi manusia ke dalam gambar Kristus, Roh dinamai oleh Kristus (Roh, Roh Bapa, Roh Allah, Roh Kudus, Roh Tuhan, spirit kebenaran, penghibur), Garis besar tugas Roh melalui Kristus (Injil menandai periode transisi Roh, keeklusifan Roh ditempati Kristus, karunia nyata dari Pentakosta).
Roh Kristus. Paulus mendeskripsikan pribadi ketiga Allah dari Tritunggal (Rom. 8:9) bukan berarti Roh seperti Kristus, tetapi Roh diriNya sendiri dmiliki Kristus. Ia disebut karena Dia datang sebagai karunia Kristus, dan Dia berusaha menyatakan Kristus kepada kita, dan membentuk Kristus bersama kita. Sebagai ”Roh Kristus”, itu bukan keduniawian Kristus Dia dimuliakan, seperti Kristus menanamkan kembali dengan kemuliaan dan kuasa. Dalam Perjanjian Baru ditemuklan beberapa kata tentang hubungan Roh Kudus dan Kristus, yaitu Spirit Kristus, Spirit Yesus Kristus, Spirit AnakNya: abnegasi diri Kristus, Kristus bernubuat melalui Roh, kelahiran Kristus dari Roh, Kristus membenarkan melalui Roh, Kristus mengurapi dengan Roh yang merupakan bukti klaimNya, Kristus mengurapi dengan Roh untuk menguji, Kristus mengurapi untuk melayani, Dia berkuasa atas setan, Dia berkuasa atas atas penyakit dan kematian, Dia memberikan kuasa untuk berkhotbah dan mengajar. Apa yang menjadi kelanjuitan hubungan antara Kristus dengan Roh? Lockyer menjelaskan ada empat hal yang menjadi hubungan antara Kristus dengan Roh Kudus, yaitu:
Kristus disukakan melalui Roh. Dalam Lukas 10:21 dituliskan bahwa ”Dia (Yesus) gembiran di dalam Roh Kudus”. Weymouth menerjemahkan dengan pesan, ”(Dia) dipenuhi Roh Kudus bersama sukacita kebangkitanNya. Roh dalam hari-hari ini di gereja membutuhkan dan tantangan sumber dari kepercayaannya, sukacita yang menawan hati.
Kristus mati oleh Roh. Penulis Ibrani memberitahukan kita bahwa itu ”melalui Roh abadi” bahwa Yesus menawarkan diriNya sendiri pada Allah sebagai substitusi keberdosaan untuk orang berdosa (Ibr. 9:14). Roh yang sama membentuk tubuh kemanusiaan Kristus pada inkarnasi yang memampukanNya menjadi kuat, bijaksana, dan ramah (Luk. 2:40).
Kristus bangkit oleh Roh. Dengan kesatuan, Perjanjian Baru meneguhkan bahwa Roh ”penyebab efektifitas” Tuhan kita bangkit (Rom. 1:4; 8:11). Sebagai Roh yang hidup, Roh yang mengerti, Dia juga Roh yang membangkitkan. Kuasa memberikan sebelum kelahiran Kristus dan membawanya pada kelahiran sama mempercepat tubuh itu dalam kubur dan menolong membawanya seperti ”permulaan pertama kematian”.
Kristus memberikan perintah melalui Roh. Penanggulangan terhadap keterbatasan dan kemanusiaan keduniawianNya, bahkan dalam bentuk kebangkitanNya, masih berhubungan dengan Roh (Kis. 1:2). Oleh inspirasi Roh kebangkitan Tuhan merupakan intruksi pengikutNya dengan segera tentang bagaimana karyaNya berlanjut.
Kehidupan kita kemudian menyatakan permeasi Roh. Dia menunggu untuk mendominasi dan mengontrol pemikiran, kata-kata, perasaan, tindakan, kesenangan, dan pengejaran kita, membawa kita, bahkan seperti Kristus kita (Kis. 1:8).
Bab Kelima: Simbol-Simbol Roh Kudus.
Dalam bukunya F. E. Marsh berjudul Emblems of the Spirit, menuliskan bahwa di antara banyaknya buku-buku menolong mengerti simbol-simbol dari karya Roh, apa yang dicantumkan dapat membuat pendalaman studi. Kesimpulan lambang ini, kita dapat tabulasikan mereka sebagai simbol-simbol dari kehidupan natural, seperti udara, api, garam, minyak, anggur, materai, benih, jaminan, memakai, tujuh roh, burung merpati, dan simbol-simbol dari kehidupan manusia lainnnya, seperti penjaga pintu, penghibur, saksi, dan jari. Berikut ini dijelaskan beberapa simbol-simbol dari Roh Kudus dalam kehidupan natural dan kehidupan manusia.
Simbol-simbol menggambarkan kehidupan natural.
Simbol-simbol merupakan hal yang misterius dari karya-karya Roh Kudus dalam meregenerasi (Pengkhot. 11:5). Dia tidak melihat ditindakanNya, tetapi perasaan pasti. Di Alkitab dituliskan baik secara ekslisit maupun secara implisit tentang simbol-simbol yang menggambarkan keberadaan Roh.
Angin. Angin merupakan kekuatan yang besar; lagi pula itu dapat dimodifikasi. Karya Roh Kudus itu mempunyai bermacam-macam manifestasi. Pada waktu lain, Roh berbentuk angin sepoi-sepoi pada malam hari. Seperti Roh yang mempengaruhi Lydia, dimana hati tertutup dibuka oleh Tuhan.
Air. Air merupakan salah satu dari simbol-simbol umum yang digunakan untuk menjelaskan berbagai pelayanan Roh Allah. Lambang Roh dalam bentuk air mempunyai beberapa penyataan: air (Yoh. 4:14), sungai (Yoh. 7:37-39), banjir (Yes. 44:3; Wah 21:6), hujan (Yes. 35:1), gelombang (Maz. 87:7), dan embun (Hosea 14:5).
Api. Di Alkitab, kata ”api” menggunakan banyak model. Kalau melihat keberadaan api, apa yang menjadi gambaran api ini. Lockyer menjelaskan setidaknya ada 3 (tiga) penggambaran, yaitu pertama, api memberikan terang dan oleh karena itu mengindikasikan pengetahuan dan iluminasi impartasi Roh. Kedua, Api memberikan panas. Roh mendinginkan sesuatu yang panas dan pribadi dan kemudian simbolisasi kuasa Roh untuk menghangatkan hati yang panas (Rom. 5:5). Ketiga, Api memberikan kekuatan, membangkitkan, dan juga menghadirkan energi yang dipengaruhi Roh (Kis. 2:3, 4; lih. Im. 9:24; 10:2; Mak. 3:2; 1 Kor. 3:13, 14).
Garam. Alasan lain mengapa Alkitab penuh dengan simbol-simbol yang adalah fakta atau kenyataan bahwa hal tersebut ditulis dengan bahasa yang indah. Tuhan menggunakan perumpamaan-perumpamaan dan simbol-simbol secara sederhana dalam setiap kehidupan manusia. Hal ini nampak dalam Matius 5:13, ”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”.
Minyak. Penggunaan ”minyak” di Alkitab membawa keuntungan dalam studi Alkitab. Untuk contohnya, dalam pelayanan Tabernakel juga menggunakan ”minyak yang murni” disediakan (Kel. 225:6; Mat. 5:16; 25:4). Para nabi, imam, raja, orang kusta, orang sakit, dan kematian semua sepertinya dihubungkan dengan minyak. Yesus Kristus datang sebagai Mesias juga diurapi dengan minyak (Kis. 4:27; 10:38: Ibr. 9:11).
Anggur. Anggur merupakan suatu usaha untuk menghadirkan simbol secara segar, stimulasi, menggembirakan pengaruh hasil Roh di kehidupan orang-orang percaya. ”Anggur memberikankesukaan” (Maz. 104:15; Pengkht. 10:19). Roh memberikan para murid menjadi mabuk di dalam Tuhan. Kristus sendiri dipenuhi Roh, dalam minum Anggur (Mat. 11:19).
Benih. Sebagai lambang, kata ”benih” ditawarkan oleh Kristus (Gal. 3:16), Alkitab (Luk 8:5), dan Roh: ”Benih dari ilahi didalamnya” (1 Yoh. 3:9). Kata ”benihNya” mengingatkan pada Roh (Yoh. 14:16). Yohanes menyatakan bahwa Roh dicurahkan pada banyak hari. Tetapi semua kesulitan menghilang ketika kita mengingat bahwa Roh Kudus adalah benih dan bahwa natur baru dimana Yesus merupakan impartasi yang tidak berdosa.
Meterai. Seperti Gurunya, Paulus telah mengetahui bagaimana menggunakan apa yang ada disekelilingnya menjadi ilustrasi kebenaran ilahi. Hal ini nampak dalam tulisan Paulus kepada jemaat Efesus, dimana, ia mengingatkan jemaat Efesus untuk mempunyai meterai di dalam Roh Kudus (Ef. 1:13, 14; 4:30; 2 Kor. 1:22; 2 Tim. 2:19).
Jaminan. Kata ”Jaminan” merupakan simpanan yang dibayar oleh pembeli untuk memberikan keabsahan pada sebuah perjanjian. Di dalam hal ini, Paulus menggunakan simbol ”pemberian” sebagai referensi terhadap Roh, ”memeteraikan tanda milikNya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita” (2 Kor. 1:22; 5:5; Ef. 1:13, 14).
Menguasai. Kata ”menguasai”, sebagai kata kata kerja, adalah frekuensi yang digunakan dalam sebuah kalimat figuratif. Dalam hubungan dengan Roh merupakan penguatan itu dapat menjadi pembanding pada tindakan menguasai. ”Roh Allah menguasai diri Gideon (Hak. 6:34; lih. Luk. 24:49; Yes. 61:10).
Tujuh. Angka tujuh merupakan represtasi dari kesempurnaan, ”tujuh” merupakan simbol Roh sebagai kesempurnaan ilahi dan kempurnaan karyaNya. Mempunyai ”tujuh mata” (Zak. 3:9; Wah. 5:6), Dia memiliki tanda kesempurnaan. Mempunyai ”tujuh tanduk” (Wah. 5:6, Dia memiliki kesepurnaan kuasa. Sebagai ”Tujuh Roh” (Wah. 1:4), Dia memiliki kesempurnaan ketaatan. Sebagai ”tujuh lampu api”, Dia memiliki kesempurnaan kekudusan.
Burung merpati. Setiap ekspresi dari lambang tersebut membicarakan kenaturalan dan karya Roh. Setiap tipe membicarakan kenaturalan Roh, pengasihan; dari misi keselamatan, kedamaian dan pengorbanan; karakter orang-orang kudus, tidak bersalah dan tidak berbahaya.
Simbol-simbol menggambarkan dari kehidupan berjalan dan bekerja sehari-hari kita.
Sedikitnya ada 4 simbol yang ditemukan dalam kehidupan manusia yang digunakan di Alkitab yang menekankan kegiatan kemahadiran Roh dalam sehari-hari kita berjalan dan berkarya.
Penjaga. Kata digunakan oleh Tuhan kita di Yoh. 10:3, Mark. 13:34; Yoh. 18:16, 17 adalah penjaga membuka pintu. Dalam bagian lain dituliskan bahwa Kristus adalah sebagai gembala domba, dan Roh Kudus adalah penjaga pintu. Setiap karyaNya membuka dan menjaga pintu terbuka untuk keselamatan. Itu yang mungkin bahwa Yohanes Pembaptis di pikiran Tuhan kita ketika Dia berbicara tentang penjaga pintu. Roh Kudus, bagaimanapun, adalah tanda ilahi dari Yesus. Dia membuka pintu hati siapapun, mempersiapkan jiwa untuk masuk dan menerima Kristus (Yoh. 16:6-11).
Parakletos. Hal ini muncul ketika Tuhan kita didesain oleh Roh Kudus, untuk sedikitnya empat kali. Dia berbicara sebagai ”penghibur”. Di Yohanes 14:16 Dia seperti Kristus dan percaya. Di ayat 26, Dia datang sebagai karunia Bapa. Di 15:26, Dia hadir kembali sebagai karunia Anak. Di 16:7, kenaikan Kristus adalah dasar setiap karunia. Dalambahasa Yunani, kata ini mengandung banyak arti. Kemudian, kita temukan ada tiga kata dalam bahasa Inggris untuk satu penggunaan yang merupakan ”Roh”. (1) Penghibur, ”berjalan ... di penghiburan Roh Kudus (Kis. 9:31).
Bersaksi. Sebagai Saksi, Roh Kudus bersaksi di dan pada orang-orang percaya dalam tiga cara, yaitu pertama adalah pengampunan (Rom. 5:1; 8:1). Di sini kita adalah sebagai orang berdosa di penghakiman pengadilan ilahi. Tetapi kita menyatakan karya penebusan, dan kita memperoleh pengampunan akan kejatahan-kejahatan kita. Roh Kudus masuk sebagai saksi dari pengampunan. Dia memberikan jaminan bahwa disana sekarang tidak ada kutukan atau penghukuman. Kedua adalah adopsi (Rom. 8:14-17; Gal. 4:6).
Jari. Para bapa mula-mula berbicara tentang Roh Kudus sebagai ”jari dari tangan ilahi”, yang mana kata ini sinonim dengan kuasa atau mahakuasa, kadang-kadang dengan penambahan pengertian dari bukti-bukti ketidakbersalahan autensitas ilahi, visbel dalam semua karya Allah. Referensi Roh sebagai ”jari Allah” dijelaskanNya sebagai agen yang harus ada menyelesaikan tujuan dari kehendak ilahi. Apa yang menjadi penyelesaian kehendak ilahi adalah Hukum Allah (Kel. 31:18; 2 Pet. 1:21), penghakiman Allah (Kel. 8:19; Dan. 5:5), Kuasa Allah (Maz. 8:3), Kesucian Allah (Yes. 58:9; 2 Kor. 3:3; Ibr. 8:10).
Bab Keenam: Buah-Buah Roh.
Di surat Galatianya, rasul Paulus memunculkan gagasan karakter Kristen (Gal. 5:22, 23). Apa yang Paulus sebut ”buah” adalah hasil jejak dari kehidupan yang dimiliki Roh Kudus. Itu adalah buah ”Roh”, bahwa itu merupakan buah Roh dan bukan buah orang-orang percaya. Segala sesuatu yang orang Kristen dapat dilakukan melahirkan buah; tetapi dia bukanlah buah yang asli tersebut.
Buah Roh tidak lebih dari membangun diri. Hal ini keluar dari Roh yang tinggal dalam kita. Buah-buah Roh ini adalah tranplantasi natur Kristus ke dalam karakter umat Kristen. Roh Kudus sendiri memberikan keilahian memasuki kita. BuahNya adalah keilahian yang keluar. Setiap buah merupakan penyempurnaan Roh yang tinggal dalam kita fsn bekerja di dalam dan jga membentuk keberadaan kita bersama Kristus.
1. Buah sebagai organis. Di Galatia 5:19-23, Paulus mengindikasikan diametrik yang berbeda antara ”pekerjaan daging” dan ”buah-buah Roh”. Dalam buah tersebut, kita mempunyai kesatuan dalam pelbagai hal. Karya Roh memasuki perbedaan. Kesatuan bersama Kristus, kebenaran ilahi, kita berbuah sampai kekudusan (Rom. 6:22). Hal tersebut agak menarik dalam membawa sepuluh perintah Allah dan memperbandingkannya dengan sembilan anugerah yang kita pertimbangkan, dan mendapati itu terbawa bersama, mereka menggambarkan, bukan karakter berbeda, tetapi perbedaan manifestasi dari beberapa karakter. Buah digambarkan dalam beberapa hal, yaitu (a) Buah dalam tindakan gandanya, artinya memberikan kehidupan pribadi serta memberikan ketaatan pada Roh dalam kehidupan dan karakter. (b) Buah sebagai puncak kesatuan, artinya sebagai anggur yang merupakan puncak pohon anggur tersebut danakhir dari keberadaan, jadi buah tersebut keluar, yang oleh Rasul Paulus disebut manifestasi dari dalam dan kuasa. Buah adalah bukti dari akar dan getah..
2. Tiga serangkai. Sembilan anugerah Roh yang dapat dilihat, dibagi ke dalam tiga kelompok bagian. Lockyer menjelaskan dari beberapa teologi menjelaskan hal ini dalam beberapa bagian atau kelompok. Contohnya, Evan H. Hopkins, dari English Keswick Convention, di mana ia menggunaka garis besar yang ada dalam Galatia 5:22, 23: kondisi (kasih, sukacita, damai, disposisi jiwa), mengatur (keberanian, kebaikan, manifestasi luar), dan karakter (iman, kelembutan, temperamen, alasan pribadi dalam kehidupan. Alexander Maclaren, dalam tulisannya Expositions, mempunayi garis besar yang berbeda, yaitu kehidupan Roh dalam aspek yang lebih dalam (kasih, sukacita, kedamaian), kehidupan Roh dalam manifestasinya pada manusia (keberanian, kebaikan), dan kehidupan Roh dalam hubungannya dengan kesulitan dari dunia dan diri kita sendiri (iman, temperamen, kelembutan). Griffith Thomas mengkalsifikasikanbuah sebagai hubungan Allah, manusia dan dirinya sendiri. Russell Caley, mengingatkan kita bahwa semua kesempurnaan buah ada tiga karakter yang berbeda, yaitu warna buah, rasa buah, dan bentuk buah.
Sedangkan Lockyer sendiri menjelaskan keberadaan buah-buah Roh, yaitu
1. Kasih. Kasih memimpin daftar urutan yangdilihat secara dasarnya, dimana digerakkan menjadi prinsip dari delapan anugerah lain. Kasih adalah yang memimpin dalam kelompok.
2. Sukacita. Chales A. Fox mengatakan bahwa kasih adalah ”buah pertama”. Jika kasih adalah warna buah, maka sukacita adalah buah bunga.
3. Damai. Damai adalah hubungan tertutup dari iman dan sukacita dari orang-orang percaya.
4. Tabah. Hal pertama dari kebaikan yang dapat diterjemahkan adalah ”sifat baik” dan menyiratkan kemampuan untuk menghindari pertengkaran.
5. Keberanian: keberanian adalah seperti Allah, keberanian adalah kuasa, keberanian adalah karya Roh
6. Kebaikan. kebaikan adalah wujud adlam Trinitas, melakukan kebaikan kita seharusnya menjadi baik, kebaikan adalah buah Roh
7. Iman. Dalam versi Alkitab King James terjemahan yang dimakai adalah ”faith-iman” sebagai karunia Allah, yaitu iman kepada Kristus (Ef. 2:8).
8. Kelembutan. Kelembutan berarti ”anugerah dari jiwa yang mana isinya mengenai kebiasaan hidup yang taat kepada kehendak Allah, bangkit dari perasaan kebaikanAllah dan menyadari bahwa manusia adalah kecil atau tak berdaya atau lemah.
Buah dalam kehidupan kita. Paulus memberikan kesimpulan tentang Roh yang memberikan anugerah, yaitu melawanan dari setiap hukum yang ada. Kata ”setiap” dalam kata melawan setiap hukum yang berbentuk maskulin, yang artinya karakter dan person dari tulisan Paulus ini adalah sama dengan anugerah Allah yang mendesak setiap orang percaya menunjukkannya. Melihat kehidupan kita sekarang, maka kita dapat melihat bahwa anugerah Allah ini begitu besar kepada kita. Roh mampu untuk mengubah setiap orang percaya ketidaksesuaian hidup yang sebenarnya, dan tidak menjadi masalah bahwa bagaimana menjadi seperti Kristus itu mungkin.
Roh dalam jemaat Galatia. Untuk membimbing para mahasiswa, marilah kita melihat terhadap studi tentang Roh di dalam surat Galatia yang dapat menolong kita secara penuh, yaitu Resepsi Roh (3:2; 4:29), Progres Roh (3:3; 5:7), Pelayanan Roh (3:5), Janji Roh (3:14), Natur Roh (4:6), Kesabaran Roh (5:5; bdn. 2 Tim. 4:8), Antagonis Roh (5:17; bdn. Rom. 7:22-23), Bimbingan Roh (5::16, 18), Buah Roh (5:22, 23), Tempat tinggal Roh (5:25), dan Hasil dari Roh (6:8, 9; bdn Wah. 12:12).
Bab Ketujuh: Kepenuhan Roh
Sudah terbukti sejak abad yang lalu bahwa daya tarik suatu kebangunan rohani adalah di dalam kebenaran personal Roh dan karyaNya. Belum pernah ada sebelumnya materi yang begitu banyak membahas tentang tema kepenuhan Roh. Dalam sebuah konferensi Alkitab yang semakin banyak diminati, kebenaran ini juga lebih diutamakan, sehingga mengakibatkan sangat banyak orang percaya sadar bahwa mereka memperoleh kekayaan yang tersimpan dalam Kristus.
Garis Besar Kebenaran.
Karena adanya berbagai konflik gagasan dari berbagai perspektif tentang pelayanan Roh di dalam kehidupan dan karya-karya orang percaya, kita menilai hal ini penting untuk diuji lebih dalam lagi mengenai ajaran-ajaran Perjanjian Baru. Terlalu sering kebenaran ini diabaikan karena kesalahan dan ketidakmengertian tentang fungsi-fungsi Roh, Maka dari itu doa kami adalah supaya Allah memimpin kita, sementara kita berusaha mengerti kebenaran Firman.
Roh yang tinggal secara permanen. Banyak orang yang kembali sadar akan kesalahan konsep bahwa mengalami mujizat sama artinya Roh itu tinggal untuk selama-lamanya pada orang tersebut. Roh Kudus yang tinggal dalam seseorang itu berbeda dengan Roh Kudus yang memenuhi orang itu. Kita dapat memiliki Roh tetapi kita belum tentu dimiliki oleh Roh. Hal di atas dapat terimplementasi dengan beberapa pengertian, yaitu:
(a). Kepenuhan ini bersifat pribadi. Ada sebuah pengertian indrawi bahwa Roh Kudus itu dihubungkan dengan setiap mansuia, karena Dia (Roh) adalah Allah sendiri yang tidak diciptakan atau dilahirkan.
(b). TinggalNya ini bersifat permanen. Ketika Roh masuk, Dia masuk untuk tinggal. TinggalNya Roh kudus ini bersifat permanen. Dia tinggal dengan kita untuk selamanya (Yoh. 14:6). Sebagai penghuni yang kudus, Dia tinggal bersama kita hingga kita meninggal. Dia tinggal di hati kita, dimana duduk dan tidak pernah membimbing kita keluar jalur (Ef. 3:16). Dia tinggal hadir, seperti Allah digambarkan sebagai burung Merpati yang kudus.
KelembuatanNya mengisi dan berkarya. Karya Roh di kehidupan orang-orang percaya bersifat profresif. Dengan sanagt baik, Dia membangkitkan dan mengisi setiap bagian dari kehidupan dalam kita dan kemudian mengalir keluar mempengaruhi kehidupan orang lain. Dan jika kehidupan kita berfungsi dengan benar, sebagai ”cabinet misteri dari Trinitas”, maka kita seharusnya dipenuhi dengan Roh secara baik. Kita ada di dalam Roh dan diisi secara penuh oleh Roh. Pada poin ini, kita berhenti sementara pada indikasi tiga bagian aspek dari panggilan apostolik pada kehidupan yang diisi secara penuh oleh Roh, yaitu (a) panggilan apostolik adalah panggilan menerima Seseorang (Roh), (b) pangilan apostolik adalah panggilan pada sebuah tugas yang berbeda, (c) pangilan apostolik adalah sebuah panggilan pada perintah yang positif.
Pengutamaan Kebenaran.
Yang perlu dicatat adalah perbedaan antara kepenuhan dan diisi, abnormal dan normal, kita sekarang melihat pemahaman arti dimana kita dapat merealisasikan semua yang Allah kehendaki untuk kita di dalam Roh.
Pertama dari semua, marilah kita melihat subyek dari bagian negatif. Ini merupakan kebutuhan supaya didapati sesuatu itu mengechek akan kebangkitan Roh sebagai hal yang baik. Tidak maslah bagaimana berhatihati gairah kita untuk kepenuhan Roh, jika kita menunjukkan motivasi dan metode yang salah, kita tidak dapat mengalami yang terbaik dariNya.
(1) Motivasi salah. Sementara hal ini menjadi kepastian bahwa Roh melahirkan orang-orang percaya yang benar, dan itu antara perintah akan ketaatan, kita dapat menjadi kesalahan pembatasan akan motivasi yang salah, merintangi karya Roh dengan dan melalui kehidupan kita. Kita seharusnya diisi dan diisi untuk satu alasan supremasi, yang disebut kemuliaan Allah, bukan untuk kemuliaan diri sendiri. Jika kita diganggu dengan pikiran bahwa setiap pengisian akan mengalami kehidupan yang dimiliki adalah kesenangan dan pemuasan, atau membuat kita menyolok di mata dunia, setiap berkat Roh tidak dapat disangka.
(2) Metode salah. Sepeti hal ini memungkin mencari berkat yang benar dalam cara yang salah, hal ini membutuhkan pertahanan diri kita sendiri dari kesalahan umum pada banyaknya orang-orang yang haus untuk kepenuhan Roh.
Kepenuhan ini kepenuhan dari Seseorang, bukan sesuatu.
Kepenuhan ini bukan datang melalui cara usaha kedagingan.
Kepenuhan ini bukan datang sebagai hasil membangkitkan emosi.
Kepenuhan ini seharusnya bukan mencari sebagai medium perfeksi keberdosaan.
Kepenuhan bukanlah dari keagonian.
Perhatian dan Metode yang benar. Kita sekarang melihat sisi positifnya, bagian praktikal dari pembahasn ini. Jika hal ini turun atas kesadaran bahwa setiap berkat dapat ada dalamkeberadaan kita, kemudian kita tidak akan pernah berhenti sampai hal tersebut nytata di hati dan kehidupan kita.
Baik, di sini ada tiga kata kunci yang kita harus jaga sebelum kita jika kita secara pribadi bergairah kepenuhanNya tinggal dalam kehidupan kita.
Pertama, pembenaran. Perabot-perabot seharusnya dibersihkan sebelum diisi (2 Tim. 2:21). Paulus mendesak pada jemaat di Korintus secara lebih dalam membersihkan dari semua kedagingan dan roh yang kotor (2 Kor. 7:1). Dengan orang-orang kudus pada gereja mula-mula, Allah pertama kali membersihkan mereka dan kemudian memberikan mereka surga dengan mengirim karunia Roh (Kis. 15: 8, 9). Hal ini seharusnya menjadi pemahaman yang jelas bahwa melalui hati yang bersih kita tidak dapat penyaranan kondisi keberdosaan, bahwa dosa membawa kita keluar dari akar. Hati yang bersih adalah bersih, tetapi ”kedagingan” merupakan kehidupan lama kita. Kodrat kedagingan kita dapat juga dijaga di tempat kematian sehari-harinya melalui setiap tindakan dari kuasa yang tinggal, yang diisi oleh Roh.
Kedua, Penyucian. Pengudusan menghadirkan kembali keterpisahan dari dosa. Ketika kita menyadari bahwa kita dibagi dengan semua yang kita tahu menjadi halangan progresitas kerohanian kita, dan mempunyai gairah yangtotalitas pada kekudusan Roh, kemudian kita siap untuk kepenuhanNya. Kapan yang tidak menahan dan kita berkehendak mengisi roh, jiwa, dan tubuh, ketika gelombang air menerpa semua kehdiupan kita. Tetapi jika kita sebagian kecil berpegangan kembali, maka progresifitas Roh akan membalikkannya.
Ketiga, Pengangkatan. Satu hal yang mungkin menjadi pertanyaan, bagaimana dapat kepenuhan diperoleh? Jawabannya adalah dengan pembersihan, pengangkatan, dan klaim. Dalam kebajikan dari regenerasi kita, kita menerima Roh Kudus.
Seperti kita menjaga kepercayaan kita, Allah menjaga kita diisi dengan Roh Kudus, siapapun, seperti Roh beriman, membuat iman kita mungkin. Hal ini telah dikatakan bahwa, ”kita meminta Allah menyelidiki melalui iman dan penyerahan mereka melalui ketaatan”.
Bab Kedelapan: Tanda-Tanda Roh.
Paulus menjelaskan dengan tegas bahwa kelahiran di tubuhnya sebagai tanda Tuhan Yesus Kristus, seperti yang dipunyai dalam pikiran mengcover bekas luka yang ada di tubuh. Di sana juga ditemukan perbedaan-perbedaan dari tanda-tanda Roh, bukti dari kepemilikannya terhadap kita, dan penyerahan penuh kita pada jalan-jalanNya.
Kerohanian Manusia – Siapa Dia. Pertama, setiap manusia di bawah pengaruh kamanusiaan yang alami, seperti belajar, berbudaya, dan berbagama, tetapi tidak dilahirkan kembali oleh Roh dan oleh karena itu ketidakmampuannya untuk memahami kerohanian dari isi Alkitab. Dia mungkin belajar dengan semua orang beijaksana, mempunyai ”kebijaksanaan dunia ini”, tetapi tidak diregenerasi, yang mana kebijaksanaan dunia ini merupakan sesuatu kebodohan. Kedua, ada manusia jasmaniah. ”Jasmaniah, merupakan sebagai keadaan bayi dalam Kristus” (1 Kor. 3:1). Hal kedua dari manusia ini merupakan perbaikan dari yang pertama. Dalam salah satu yang dirasakan dari spiritualitasannya, merupakan hal memungkin karunia rohani itu mungkin, tetapi bukan anugerah rohani. Dia berjalan dalam daging, bukan dalam Roh, berjalan sebagai manusia yangdibimbing oleh prinsip-prinsip yang dimiliki manusia dan tidak oleh Roh. Ketiga, ada manusia spiritual (1 Kor. 3:1). Manusia spiritual adalah manusia Roh, manusa yang dilahirkan kembali-Roh yang mengisiNya dan dalam komunikasi yang penuh dengan Allah. Tujuh tanda kejasmaniahan dan tujuh kespiritualitasan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kejasmaniahan manusia: kejasmaniahan merupakan pikiran (Rom. 8:5, 7), Kejasmaniahan merupakan terbatas (1 Kor. 3:1), kejasmaniahan merupakan kelemahan (1 Kor. 3:2), kejasmaniahan merupakan penghambaan (Rom. 7:14), kejasmaniahan merupakan berlawanan (Rom. 8:7), kejasmaniahan merupakan sementara (Gal. 6:8), dan kejasmaniahan merupakan kebencian.
Kespiritualitasan manusia: Spiritualitas merupakan kelahiran (Yoh. 3:6), Spiritualitas merupakan memimpin (1 Kor. 2:11, 12), Spiritualitas merupakan pikiran (Rom. 8:5,6), Spiritualitas merupakan kelahiran kembali (Ef. 4:2, 3), Spiritualitas merupakan materai (Ef. 5:18), Spiritualitas merupakan kepenuhan (Ef. 5:18), Spiritualitas merupakan kebebasan (Rom. 8:2). Dua perubahan besar dalam spiritualitas kemungkinan ada tiga bentuk kelompok dalam mengejar kemanusiaan. Perubahan pertama, ada perubahan ”natur” ke ”jasmaniah”. Perubahan kedua, perubahan dari ”jasmaniah” ke ”spiritualitas”.
Menguji spiritualitas manusia lebih sulit kita mencarinya menjadi: manusia Roh, dia memiliki Roh, diberkati bersama atribut Roh. Sebagai ekspresi salah satu penulis menuliskan, ”Dalam PB dan dalampenggunaaan secara umum, ”Spiritualitas” mengindikasikan manusia yang diregenerasi, diterangi, dilapisi, dikuatkan, dibimbing oleh Roh Kudus; dibentuk sesuai kehendak Allah dengan mempunyai pikiran dari Roh, hidup di dalam, dan dipimpin oleh Roh. Dengan menyelidiki penggunaan kata, kita menemukan bahwa dia: memberi makan dengan makanan rohani, melatih karunia-karunia rohani, menabur berbagai hal rohani, menikmati berkat-berkat rohani, menyanyikan lagu-lagu rohani, bagian dari rumah rohani, menawarkan pengorbanan rohani, berjuang melawan musuh rohani, menunggu kebangkitan rohani.
Kerohanian Manusia – Bagaimana Dia Tahu. Di dalam kenyataan dari rohani, kalau kita mempunyai tanda dari Roh, kita tidak dapat memberi rambu dalam hal-hal yang kudus. Marilah kita melihat beberapa tanda dari tanda-tanda ini, yaitu: ketidakmengertian, pembangunan, fundamental, kearifan (pikiran, hati, dan kehendak), belas kasihan, kejayaan. Di samping tanda-tanda yang telah ada, dibagian lain perlu disjelaskan pula perihal manifestasi Roh. Manifestasi Roh dapat terlupakan, melalaikan kebenaran dalam pikiran orang-orang percaya. Ada tendensi pada tinggal kasih Bapa dan Anak yang keluar dari kasih Roh.
Baiklah, sekarang, marilah kita memberikan diri kita sendiri untuk belajar tentang kasih dari Roh, tema hati yang hangat dipelajari secara langsung maupun tidak langsung dalam Alkitab. Bukti secara langsung di Alkitab adalah duka cita bukan Roh Kudus Allah (Ef. 4:30), buah Roh adalah kasih (Gal. 5:22), kasih dari Roh (Rom. 15:30), dan lain sebagainya. Bukti secara tidak langsung di Alkitab adalah Dia seperti burung Merpati (Mat. 3:16), Dia merupakan kasih Allah (Rom. 5:5), Dia menganugerahkan kasih sebagai karunia (1 Kor. 12, 13), Dia digambarkan sebagai kasih pencemburu (2 Kor. 11:2). Kesatuan dalam kasih berasal dari dua hal natur, yaitu doa ilahi dan korban ilahi.
Pengalaman yang melimpah dari Roh. Melalui Roh melimpahi kita disarankan bahwa kepenuhan dan kelengkapan merupakan karakter dari semua karya dan caraNya. Lebih dari empat kali kita membacaNya sebagai ”Tujuh Roh Allah” (Wah. 1:4; 3:1; 4:5; 5:6), sebuah frasa menggambarkan kesempurnaan Roh.
Hubungan dalam menderita dari Roh. Karena siapa Dia dan apa Dia, setiap hal dari komit dosa melawan Roh adalah menyedihkan dan terkutuk. Dapat digambarkan bahwa manusia dapat melawan dirinya sendiri, karena oleh orang-orang berdosa, disebabkan oleh orang-orang berdosa, disebabkan oleh orang berdosa dan orang-orang suci, dan disebabkan oleh orang-orang suci.
Berdoa dalam Roh. Kita mempunyai Roh yang menolong kita berkomunikasi dengan Allah. Dia membantu kita dalam berdoa dan menginspirasikan setiap pikiran untuk mengetahui kehendak Allah, percaya, mengucap syukur, atau perantara kepada Allah. Tanpa Roh Kudus, doa kita tidak hidup seperti tubuh tanpa jiwa, tidak efektif. Dia menghantar kuasa; Dia melindungi kita, Dia berdoa kepada Allah untuk hal-hal yang tidak terucapkan oleh kita.
Roh adalah Inspirator dari semua pendoa yang benar. Para pendoa tidak akan pernah mencapai kebenaran sempurna yang yang tidak berakhir pada transaksi ”dalam Roh”.
Roh membangiktkan terhadap jiwa akan rasa membutuhkan Allah. Sebagai Allah yang mempunayi yang bebas, dia vergaul dengan roh kita dan pendoa kita memilikiNya.
Roh mengaungerahkan secara penuh akan iman. Karena kita mendesak pendekatan pada Allah dengan kebenaran hati dan jaminan kepenuhan iman (Heb. 10:22), hal tersebut merupakankebutuhan untuk mempunyai setiap penciptaan atmosfer untuk kita.Roh sendiri memampukan kita berdoa sesuai kepercayaan.
Bab Kesembilan: Pengurapan Roh.
Surat Yohanes mengingatkan kita bahwa ”karena seperti Dia (Kristus), kita juga ada di dalam dunia ini” (1 Yoh. 4:17). Kesabaran murid-murid di Perjanjian baru membuktikan bahwa Tuhan kita adalah contoh kita dalam segala hal, khususnya di dalam hubunganNya dengan Roh Kudus.
Kesempatan Pengurapan.
Melihat kita hidup di masa-masa Alkitab tidak ditulis diajarkan berkaitan dengan pelayanan nyata dari Roh, di dalam dan melalui kehidupan dari orang-orang percaya, hal ini merupakan imperatif untuk kita dalam memahami merencakanan pengajaran Alkitab. Beberapa pandangan umum yang dapat dilihat adalah:
Menerima suatu peregenarasian. Beberapa pengajar meneguhkan bahwa pengurapan dari Roh sama dengan Roh tinggal, dan bahwa setiap aspek karyaNya sinkron dengan KuasaNya meregenarasi pada waktu seseorang menerima Kristus sebagai juru selamat.
Menerima penyerahan secara penuh. Pada bagian yang lain, Roh mengurapi seseorang sebagai pengalaman hidup yang berbeda ketika Roh datang untuk meregenarasi. Allah memerlukan pengurapan khusus dari Roh sebelum Dia dapat bersaksi dalam kuasa dan berbuah penuh. Untuk bagian kita, kita lebih suka mengkombinasikan dari pandangan-pandangan di atas. Penyebutan, ada sekali dan untuk seterusnya kedatangan dan pengurapan dari Roh, dan ada juga pemenuhan atau pengurapan dari Roh, kondisi di atas merupakan penyesuaian dan hasil dalam berkat rohani dalam segala aspek kehidupan bagi orang-orang percaya.
Subyek dan Obyek Pengurapan.
Di bawah hukum lama, peryataan pengurapan berhubungan pada semua hal penting setiap karya dan pelayanan dari yangdipanggil Allah.
Pribadi yang diurapi. Ada lima kelompok pribadi yang khusus sebagai yang diurapi dengan minyal. Hal ini menguntungkan untuk mempelajari sigfinkansi dari bagian-bagian yang terbentuk dalam cara ini, dan juga aplikasi kerohanian dari setiap yang ada.
Nabi. Nabi diurapi tidak hanya sebagai seseorang yang dikalim orang yang kudus untuk Allah, tetapi sebagai seorang yang dibentuk menjadi penyambung lidah Allah kepada umat. Hal ini kemudian juga terlihat pada Kristus, sebagai nabi, menerima RohNya yang mengurapi (Yesaya 61:1; Lukas 4:18).
Imam. Imam diurapi supaya dikuduskan, atau bagian yang terbentuk untuk pelayanan ilahi. Tidak ada para imam yang berusaha untuk menyentuh benda-benda kudus yang telah dikuduskan tanpa mengoleskan minyak urapan yang kudus ini.
Raja. ”Bangkit, urapi dia ... Kemudian Samuel ... diurapinya” (1 Samuel 16:12, 13). Raja Israel diurapi dengan minyak sebagai representatif Allah. Saul, contohnya, diurapi oleh Samuel sebagai aturan dan memimpin umat untuk menjadi umat Allah.
Tamu. Pengurapan kepada tamu (orang pendatang), dimana di masuk kerumah seorang teman, hal ini memberikan tanda penghormatan sebaik akan sambutan hangatnya (Mazmur 23:5).
Orang sakit. Dalam beberapa cara yang tidak dapat dijelaskan, kesembuhan merupakan impartasi kepada orang sakit atau yang sakit melalui penguarapan minyak. Keraguan, minyak merupakan jawaban yang dibawa merupakan salah satu alat kesembuhan (Im. 14:14-17; Markus 6:13; Lukas 10:34; Yakobus 5:14). Dalam peristiwa kematian, orang yang mati juga diurapi (Markus 14:8).
Hal-hal yang diurapi. Seperti halnya dengan orang, demikian juga dengan benda-benda; dihubungkan dengan pengurapan minyak untuk menguduskannya (Keluaran 40:9-15; Imamat 8:10).
Tabernakel (Keluaran 40:9). Pengurapan dari struktur kudus ini sebagai tipikal dari penggenapan dedikasi Kristus seperti Dia di Tabernakel di antara orang-orang. Kebenara ini juga merupakan hal yang aplikatif dan relevan kepada anak-anak Allah, siapapun yang menyukai Tabernakel atau Bait Allah. Kita terdiri dari unsur-unsur dari tubuh, tempat kudus dari jiwa, dan kekudusan yang kudus dari Roh (1 Kor. 6:19, 20).
Perahu dari perjanjian (Keluaran 40:3). Dalam kisah Nuh, Allah menyelematkan Nuh dengan sarana perahu. Sebagai sarana Allah, maka Ia mengurapi perahu itu di mana Ia ada dalam persekutuan dengan Nuh..
Meja (Keluaran 40:4). Bagian ini merupakan perabotan dari Tabernakel, sejauh bersama roti, yang menjadi bahasa figuratif adari hubungan yang erat antara Allah dan manusia melalui Kristus, yang mana sebagai roti, adalah makanan yang memuaskan untuk Allah dan manusia.
Kaki Dian (Keluaran 40:4). Kaki Dian adalah salah satu figuratif yang penting, yang mana hal ini dibicarakan ketika dituliskan siapa yang datang menjadi terang dunia. Janji dimana Dia yang lahir membuat mungkin melalui kuasa Roh Kebenaran. Minyak untuk lampu secara khusus (Kel. 25:6) dan berisi aplikasi untuk hati kita yang bersma dengan Roh yang tinggal.
Mezbah (Keluaran 40:5). Bagian ini, keberhargaan mezbah dibicarakan secara hebat dalam Kristus sebagai Iman Besar yang maha tinggi sebagai Dia melatih intersesor pelayananNya di tangan kanan Allah.
Membakar-yang ditawarkan di mezbah (Keluaran 40:6). Seperti pembahasan mezbah di atas, kita seperti menemukan masuk di lapangan terbuka, ditempatkan berbagai macam, perintah yang dipersembahkan, semua itu adalah tipe kebaikan dari berkat Tuhan kita. Dalam korban yang dipersembahkan, kita mempunyai Dia dalam kemurnian naturNya. Kedamaian yang ditawarkan, Dia adalah perantara dari restorasi (pemulihan) dan melanjutkan hubungan yang intim dengan Allah.
Bejana (Keluaran 40:7). Artikel pengurapan ini merupakan simblolisasi Friman Allah dalam hal ini memperlihatkan secara jelas akan kuasa. Tetapi di keduanya, Kristus dan Yang Tertulis disebut ”Firman Allah” (Yoh. 1:1; Ibr. 4:12; Wah. 19:13). Keduanya menghidupi Firman dan tulisan Firman yang merupakan kekuatan seacra penuh berarti jelas, seperti Roh membawa kita di bawah cara-caraNya.
Minyak Urapan.
Pemeliharan besar menjadi latihan dalam pencampuran kudus mengurapi minyak. Tidak ada bagian lain pada penemuan manusia. Segala yang Musa lakukan secara sederhana membawa perbedaan dan spesifik intruksi yang diberikan kepadanya dari Allah (Kel. 30:22-28). Empat spesifikasi dalam proporsi yang pas bercampur dengan partikular minyak di komposisi dari minyak urapan (Kel. 30:22-36). Ada empat unsur yangmanis menghadirkan empat kebajikan yangkhas yang dicari dalam Kristus seperti yang diinkasikan oleh Paulus (2 Kor. 1:30). Sebaliknya, ada 4 unsur yang dibawa oleh Roh dan dibuat di luar orang percaya.
Hasil Pengurapan.
Di antara keuntungan kepala bagian menerima sebagai hasil pengurapan dalam Roh, berarti dapat dibuat dari hal-hal yang menyolok, yaitu (1) Identifikasi, berarti menginisialan impartasi kemudian menempatkan kepercayaan orang berdosa dalam posisi yang sama sebagai Kristus, tentunya melalui penyucian, pengudusan, pembenaran, penyerahan, dan perubahan karakter. (2) Perlindungan, pengurapan berdampak pada perlindungan kepada setiap orang percaya yang diurapi. (3) Keterpisahan, hal ini berarti bahwa orang percaya tidak mengalami keterpisahan dari Allah. Pengurapan Roh berdampak pada pemisahan kita dengan natur dunia. (4) Ilmuniasi: Iluminasi adalah kesempurnaan, Ilmuniasi adalah langsung, (5) Bau harum, pengurapan berdampak pada bau harum pada persembahan kita, yang berkenan kepada Allah dan hal ini juga menampakkan bahwa hidup Kristus (Allah) terpancar dalam hidup kita. (6) Kasih, Pengurapan dari Roh maka menghasilkan buah-buah Roh, dan buah Roh itu adalah kasih (Gal. 5:22). Dalam Roma 5:5 dituliskan bahwa hal ini disebabkan karena pengurapan dari Roh. (7) Sukacita, para murid sedang menunggu pada hari Pentakosta, pengurapan Roh, menjadi Allah memenuhi manusia, pemenuhan ini berdampak pada sukacita pada para murid. dan (8) Pelayanan, Baik secara langsung dan praktisnya, pengurapan Roh ini merupakan hidup yang berguna penuh. Kemudian pelayanan bersama Dia berdampak luar biasa dalam segala hal (Kis. 10:38; Lukas 4:18). Popularitas, menarik, tetapi secara benar memuliakan Allah. Oleh karena itu, esensi bahwa kita bertindak di bawah pengurapan ilahi, jika kita membebaskan (melegakan) siapapun yang ditindas oleh setan dan mengkontribuasikan bagian kita dalam membangkitkan kerohanian orang berdosa.
Bab Kesepuluh: Duka Cita dan Pemuasan Roh.
Dalam setiap studi tentang Roh Kudus, ini merupakan hal yang penting menandakan perubahan radikal dalam Pentakosta pada gereja mula-mula. Hal tersebut dalam dilihat sebagai kebangkitan dibalik signifikansi yang mempengaruhi atas nada dan temperamen dan iman para arsul dari pada kebangkitan dan kenaikan Kristus.
Di bawah pengajaran Paulus, jemaat Efesus menginginkan ke depan melalui lompatan dan batas dalam segala kebaikan, persepsi lebih dalam dan simpatis akan natur yang teregenerasi. Kerohanian gereja merupakan bukti dimanapun. Itu merupakan kenyataan yang mana tertarik pada aspek-aspek yang terpisah dari Roh Kudus dalam setiap pasal di surat Efesus. Sebagai contoh, kita mempunyaiNya sebagai:
Roh yang dijanjikan (1:13), Roh kebijaksanaan (1:17), Roh yang memberikan akses (2:18), Roh yang tinggal (2:22), Roh yang menyatakan (3:5), Roh yang berkuasa (3:16), Roh yang menyatukan (4:3), Roh yang merasa dan memeteraikan (4:30), Roh yang berbuah penuh (5:9), Roh yang memenuhkan (5:18), Roh yang menaklukan (6:17), dan Roh yang melengkapi (6:13).
Melalui duka citaNya, kita tidak terhilang dengan dimeteraikan bukan mengendalikan Roh Kudus keluar dari hati kita, yang mana tentunya hal itu tidak mungkin. Ketika mendukakan roh, kita kehilangan suka cita, kuasa, dan jaminan tingkat keselamatan. Sebagai orang berdosa, kita mendukakan Kristus; sebagai penyelamat orang-orang berdosa, kita mendukakan Rih. Dan apa mendukakanNya seperti mendukakan Bapa dan Anak. Ketidaksenangan kita dapat menghancurkan Roh; kemudian Roh mengingatkan semua orang kudus untuk menjadi sensitif oleh karena perasaanNya, kita melihat seperti Dia juga melihat.
Dukacita meneguhkan kepribadian Roh.
Kata ”duka cita” mencakup dua implikasi, yaitu kepribadian dan keilahian Roh, seperti yang kita katakan. Barangsiapa menolak realitas Roh seharusnya bekerja menjelaskan atas masa lalu Paulus dengan hal itu menjadi kesensitifan simpati dan materai Roh.
- Kurangnya pengaruh tidak dapat menjadi duka.
- Mendukakan Roh, kita mendukakan kasih seorang sahabat.
Jika kita mengasihi Roh dengan tidak baik, merefleksikan setiap kejahatan akan menjadi perasaan dalam merasakan diri sendiri. Kebenaran yang terlindungi, kita menjadi meminta maaf untuk membuat Roh yang tinggal. Bertolak belakang, dalam menyenangkanNya kita sendiri terisi dengan kesenangan.
Bangaimana kita mendukakan Roh.
Melihat, maka, Roh itu adalah pribadi yang mampu merasakan dan dapat terluka dan menderita, hal itu berkewajiban atas kita untuk mencari keluar sesuatu hal itu karena Dia berduka.
- Ketidaktahuan kehadiranNya.
- Memiliki sebagian.
- Ketidaktaatan pada perintah dan kehendakNya.
- Mengikuti sesuatu yangmembuat Roh benci.
- Mengurusi kita dari lainnya.
- Kepahitan, kemurkaan, kemarahan.
- Berteriak.
- Berbicara jahat (kotor).
- Dendam.
Bagaimana hal-hal yang tidak mendukakan Roh.
Marilah kita sekarang melihat cara-cara yang kita dapat menyenangkan Roh Kudus yang dari Allah.
- Saling berbaikan. Dalam kehidupan kebersamaan di muka bumi, manusia tidak luput adanya pertentangan dan permusuhan di antara satu sama lain. Roh mengajarkan bahwa antara manusia saling mengasihi dan mendukung, bukan adanya pertentangan dan permusuhan satu sama lain. Seperti Ia ada dalam kesatuan yang indah dengan Bapa dan Anak.
- Menawarkan hati. Seperti yang dicatat dalam alkitab bahwa ketika manusia diisi dan dipenuhi dengan Roh, dengan kata lain Roh tinggal dalam diri manusia, maka manusia hidup tidak dengan mementingkan dirinya sendiri, tetapi bagaimana ia menawarkan diri (hati)nya untuk menolong orang lain.
- Pengampunan: menghalangi Roh, mendukakan Roh, dan memuaskan Roh. Seperti Roh mengampuni setiap kesalahan kita, maka demikian juga hendaknya kita mengampuni orang lain yang telah bersalah kepada kita.
Tiga Api yang kita tidak dapat memuaskan.
Studi terhadap pengajaran Paulus di 1 Tesalonika 5:19-22 yang telah diwahyukan bahwa pemuasan dari tindakan Roh dalam dua cara. Setiap perbuatan berlawanan Roh, yaitu secara pribadi dan umum.
1. Kita dapat meletakkan keluar api dari Roh dalam hati yang lain. Seringkali api iman menyala, tetapi hal itu segera mati, meninggalkan tanpa bekas. Penyerahan pada Kristus tidaklah lengkap. Materi seperti belumlah cukup. Di sana tidak cukup pengetahuan, pertobatan, atau ketaatan. Apakah kasihmu pergi? Apakah hatimu dingin? Dapatkah itu ada bahwa kamu adalah debu dimana di sana seharusnya menyala?
2. Kita dapat memuaskan api Roh dalam hati kita sendiri, yaitu melalui kecukupan materi, melalaikan, kotoran logam dan pencemaran. ”Api” adalah metaporfosta dari Roh yang melihat dalam deskripsi yang kita punya dariNya sebagai ”tujuh lampu api” (Wahyu 4:5).
Memadamkan api dari Roh.
Apakah kita bergairah untuk mempunyai keberanian, menyalakan api secara terus-menerus, seperti api di mezbah masa lalu, tidak inginkah mengelurkannya? Baik, marilah kita membimbing diri kita sendiri melalui berpikir dari kalkulasi beberapa hal yang memadamkan api dari Roh.
Ketidaktaatan pada Roh.
Seringkali suaraNya mendesak kita pergi kesini atau kesana. Kita merasa dipimpin bersaksi pada beberapa jiwa atau taat beberapa perintah. Tanpa ragu, Roh berbicara, tetapi kita menolak menjawab dan, melanjutkan penolakan, pada hal ini kita sedang memadamkan api.
Memuliakan diri sendiri. Mengasihi diri sendiri dan membantu melahirkan dirinya sendiri dan berharap dapat menyebabkan api kerohanian sangat rendah atas mezbah hati.
Kepercayaan kepada kedagingan. Menghidupi diri sendiri kurang menyalakan Roh. Tidak ada kedagingan dapat mulia dikehadiranNya. Raja Uzia belajar tentang hal ini dalam cara yang kasar (2 Taw. 26:15, 16).Roh kudus selalu difrustasikan dalam karyaNya ketika kita bergantung pada karunia, kemampuan, organisasi, dan skema kita. Kekuatan kedagingan tidak akan pernah mampu menjadi bagian dari Roh.
Ketakutan dari manusia. Karena tindakan pengecut, api Petrus dari kesetian terbakar rendah. Api terbakar pada hari Pentakosta yang merestorasi keberaniannya. Apakah anda lekas takut, takut, penuh ketakutan? Apakah anda membutuhkan api dengan semangat menyatakan kebenaran Allah tanpa takut? Baik dengan demikian, berikan Roh dengan caraNya di dalam hidup kita.
Percampuran api atas mezbah Allah. Mungkin anugerah menjadikan kita memberikan makanan sehingga terbakar dari Roh.
Bab Kesebelas: Bukti-Bukti Roh dalam Kepenuhan Hidup.
Dalam hal ini merupakan kesimpulan bab ini, kemudian, marilah kita berusaha mendapati tempat penampungan besar dari kuasa Tuhan yang tempatnya dapat dipergunakan. Hal itu menjadi keraguan setiap orang percaya akan kenyataan kepenuhan kesemuanya itu, Allah mampu menyelesaikan melalui kehidupan yang sama sekali menghasilkan dimana Roh tinggal dalam hidup kita.
Tanda-Tanda dari Progresifitas. Jerusalem tidak seperti kota-kota besar lain di waktu sekarang, dalam itu semua disituasikan melalui bank-bank mengalir seperti sungai. Kenyataan itu semua, bergandengan bersama konstanta dengan jarangnya hujan, hal tersebut dibuat tanah yang kering dan tandus. Apa air yang ada di Yerusalem menerima aliran air yang turun dari laut mati? Melihat konteks ini ada tiga kata penuh dari masuknya nilai kerohanian yang disebut dengan air, pengudusan, mezbah, menetes, pergelangan kaki, pisau, pinggang, dan air untuk berenang.
Tanda-Tanda dari Hubungan dengan Allah. Karena Alkitab adalah buku terbaik di dunia, ada berbagai macam cara yang mana kita dapat mendekati dan studi hal itu. Satu metode yang menguntungkan adalah bahwa analisa tema sebagai kehadiran Alkitab secara menyeluruh, kemudian dalam buku, dan pada akhir kesemuanya dalam sebuah pasal. Contohnya adalah, doktrin Roh Kudus.
Sebagai ilustrasi yang menguntungkan dari setiap studi pasal yang kita lihat di 2 Korintus 3. Dalam bagian ini, kita dapat mengambil dalam pelayanan, Paulus memberikan kita beberapa batu perhiasan ukiran dari Roh. Bermacam-macam keistemawaanNya dalam karyaNya adalah membuat berdiri percaya diri untuk penerangan dan identitas kita. Bersama, kita mempunyai lima perbedaan manifestasi karyaNya dalam kehidupan orang percaya.
1. Surat-surat dari Roh. Seperti ”surat-surat” yang kita telah tuliskan, bukan dengan tinta, tetapi melalui Roh melalui kehidupan Allah (Lukas 11:20; 2 Korintus 3:3). Dia adalah surat dan penulis yang hebat. Tulisannya selalu mencukupi. Hal itu dapat dibaca olehs emua orang (yang mana tidak dapat dikatakan dari tulisan nyata kita-paling sedikit, jadi teman-teman saya telah memberitahukan saya). Surat-surat yang ditulis oleh Roh adalah diketahui dan dibaca-diketahui, dankemudian dibaca. Seringkali kita mengetahui dari sebuah surat berasal karena tangan yangmenulis dari keluar dapat dilihat, tetapi dibaca atau membaca dengan susah payah apa yang ditulis mungkin masalah lain. Roh menulis suratNya bukan pada kertas, tetapi pada hati. Dan mereka dilahirkan bukan dari tangan, tetapi dalam kehidupan.
2. Kehidupan oleh Roh. Ada dua frasa dalam pasal ini yangmenyatakan Roh pada ”Tuhan, Pemberi-Kehidupan”. Paulus berbicara dariNya sebagai Roh yangmenghidupi Allah, dan sebagai Seseorang yang ”memberi hidup” (2 Korintus 3:3, 6). Di tempat lain, rasul mengingatkan kita bahwa Dia adalah ”Roh yang hidup di dalam Yesus Kristus” (Roma 8:2).
3. Hubungan ilahi dengan Roh. Sharing keilahian dari Allah Bapa, Roh Kudus mempunyai beberapa berhubungan erat yang dapat dilihat dan dikenali. Paulus, bagaimanapun, memahami gelapnya kebenaran ini (band. 2 Korintus 3:17, 18); Roh Tuhan. Rotherham menekankan Alkitab dengan membuat catatan, ”dimana Roh adalah Roh, disana ada kebebasan”.
4. Kebebasan dalam Roh. Daud mengingatkan kita bahwa pribadi ketiga dari ketri tunggalan Allah yang adalah ”Roh yang bebas” (mazmur 51:12). Kebenaran, Dia emansipasi Roh karena menyebabkan perbudakan dengan memberikan tempat kebebasan. Tiga sarana kebebasan di sana adalah ”Firman Allah; Kebenaran Allah (Yohanes 8:32, 36); dan Roh Allah (2 Korintus 3:17).
Dua hal yang patut dicatat tentang transformasi dampak Roh adalah (1) Dia mentranformasi kita ke dalam kesenangan yang Dia hadirkan (2 Korintus 3:18) dan (2) Kata yang berbentuk present tense, yaitu ”trnaformasi lanjutan”, yangmengindikasikan kehadiran, proses sehari-hari. Roh membaka kita ”dari satu tingkat dari radiankekudusan kepada tingkat lain”.
Tanda-Tanda dari Diisi. Dipenuhinya dengan kebenaran Roh, surat ini dibangun sampai klimaksnya ketika Paulus memerintahkan orang-orang kudus diisi dengan Roh (5:18). Ketaatan yang konstan pada setiap perintah khusus berarti kebebasan kuasa ilahi dalam dan melalui kehidupan kita.
1. Kontras. Yang ekstrim yang dikombinasikan oleh Paulus dalam desakannya. Apa usaha yang kontras di sana antara mabuk dan orang-orang percaya yang kepenuhan Roh. ”Ada bukan mabuk oleh anggur, dimana adalah dampak; dipenuhi dengan Roh”. Kombinasi ini dapat diusut dalam tulisan-tulisan lain di Alkitab.
2. Perintah. Kata ”tetapi” dihubungkan dua perintah di ayat sebelumnya, ”bukan mabuk dengan aggur, dimana dalamnya ada dampak”. Ya dikatakan, ini adalaj perintah imperatif, semua harus ditaati. Paulus, bagaimanapun, berkelanjutan. ”Tetapi diisi dengan Roh”. Perintah kedua adalah memperjelaskan dari perintah pertama, yaitu” bukan... ada”. Kita seharusnya lahir dalam kenyataan pikiran bahwa Roh mengsisi dengan bergantian (membaharui). Dia mengosongkan seperti Dia mengisi. Seperti air yang ditungkan dalam gelas, air yang ditumpahkan.
3. Karakter. Apa kenyataan ”mengisi” dari ungkapan Paulus atas semua orang percaya? Dikatakan bahwa untuk semua dan bukan hak istimewa dari pilihan jiwa (Kis. 2:1-21). Setiap ”mengisi” bukan bersifat temporar. Roh yang mengisi jiwa seseorang bukanlah bersifat menguap. Kita tidak diisi denagn mempengaruhi; atau energi, atau gairah kudus, tetapi dengan seorang pribadi; kemudian hal ini mengisinya. Roh Kudus di dalamnya, dan kemudian memenuhi di segenap bidang, Dia membangkitkan dengan baik dan mengisi kehidupan.
4. Kondisi. Munculnya aspek positif dari pemenuhan Roh, kita mempunyai bagian keilahian dan kemanusiaan dari setiap kelahiran yang benar akan kerohanian. Bagian keilahian, sementara dipenuhi atau memenuhi, sepertinya kita lebih suka disebut hal ini, dan ini menjadi transaksi itu dapat dilakukan dan akan diulang seperti seseorang hidup dalam Roh.
Seperti kita membuat penyataan untuk keputusan segera pada bagian dari orang-orang berdosa, demikian juga orang-orang Kristen seharusnya membuat segera, definisi yang diakui dari hati, pikiran, dan kehendak kita sesuai dengan pikiran Roh. Iman adalah anugerah Allah dari FirmanNya. Apakah kita berkehendak kemudian membawa pada FirmanNya dan mengikutiNya sampai mengisi kita dengan RohNya? Apakah ini menjadi keputusan kita?
With love Jesus Christ,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar